Sabtu, 21 Maret 2015

Sekuduk Dinobatkan Sebagai Desa Persalinan Aman & Kemitraan Bidan Dukun Terbaik

Sejangkung, Mata Kalbar - Dalam upaya menurunkan kasus kematian ibu, bayi/balita serta sebagai komitmen puskesmas Sejangkung dalam melaksanakan program replikasi praktek baik, pihak Puskesmas Sejangkung menggelar kegiatan Pebelajaran Bersama Persalinan Aman dan Kemitraan Bidan-Dukun Bayi pada Kamis (15/1).
Kegiatan tersebut dipusatkan di Poskesdes Sekuduk Kecamatan Sejangkung. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr. I Ketut Sukarja.
I Ketut Sukarja memberikan aplous kepada Desa Sekuduk yang telah berhasil melakukan Persalinan Aman, Kemitraan Bidan-Dukun Bayi dengan baik. Ia mengakui bahwa kegiatan pemberdayaan ini memang sangat unik.
"Saya berharap kepada pimpinan puskesmas, agar sarana poskesdes lebih ditingkatkan lagi, sehingga semakin menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke poskesdes. Demikian juga kepada kepala Desa, penguatan bidan dan dukun harus dianggarkan dari ADD, sarana prasarana ditingkatkan dari ADD. Dan yang paling pokok adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan ini mengingatkan kepada tenaga kesehatan yang hadir pada acara tersebut bahwa tugas nakes adalah mengubah prilaku masyarakat untuk hidup sehat. "Ingat kiprah kita. Upaya penyuluhan, promosi dan preventif. Bagaimana mengajak masyakat untuk hidup seha, mengubah prilaku masyarakat agar hidup sehat," katanya.
"Media media promosi juga cukup penting, juga sangat penting dan bagus. Maksimalkan media promosi. Dengan maksimalnya promosi yang dilakukan, sering dibaca, dilihat dan dengar oleh masyarakat, akan mampu mengubah prilaku masyrakat," tegasnya.
Kepala Puskesmas Sejangkung Muslimin, S.Gz mengungkapkan bahwa dilaksanakannya kegiatan pembelajaran bersama ini adalah sebagai upaya puskesmas untuk menekan angka kematian Ibu dan Bayi di wilayah kerjanya.
"Tujuan utama dilakukannya kegiatan ini adalah upaya menurukna kasus kematian ibu dan bayi (termasuk balita). Berbagai upaya sebenarnya sudah kita lakukan dengan secara maksimal namun hasilnya masih belum sesuai dengan harapan. Berbagai teori teori juga sudah coba kita sampaikan dan laksanakan, tetapi menurut pengamatan dengan metode praktek baik inilah yang kelihatannya lebih efektif dan efisien. Hasil dan perubahannya nampak," ungkapnya.
Mengapa mereka memilih Desa Sekuduk sebagai pusat dilakukannya kegiatan pembelajaran bersama ini adalah karena pencapaian desa sekuduk pada kasus kematian bayi dari tahun 2010-2014 zero kematian ibu, zero kematian bayi (tidak ada kematian ibu dan bayi).
"Disamping itu indikator kesehatan ibu dan anak semuanya tercapai, K1 dan K4, proses persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pertolongan di lakukan di fasilitas kesehatan. Dan inilah yang coba kita tularkan kepada bidan-bidan desa yang ada di kecamatan sejangkung," terang alumni Universitas Diponegoro Semarang ini.
"Kita memberikan motivasi kepada petugas, namun yang tak disangka adalah sambutan dari masyarakat yang sangat luar biasa, pemahaman tentang kesehatan masyarakat tinggi sehingga partisipasi masyarakat juga sangat tinggi. Ia meneruskan bahwa masalah kesehatan ini hanya bisa diselesaikan oleh tenaga kesehatan itu sebanyak 30%, selebihnya adalah peran masyarakat," kata Kepala Puskesmas yang tinggal di komplek Puskesmas Sejangkung agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, ini.
Muslimin melanjutkan bahwa memang komitmen pemerintah Desa/Kepala Desa untuk mendukung kesehatan di masyarakat sangat diperlukan. "Kades sekuduk komitmennya tinggi dalam mendukung kesehatan masyarakat. Selain itu, di sekuduk ini petugasnya (Bidan Desa) memiliki dedikasi dan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas," tutupnya.
Dalam kegiatan tersebut, diberikan penghargaan kepada 3 bidan desa teladan, yang langsung diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sambas. 3 Bidan Desa yaitu Bidan Desa Sekuduk, Bidan Desa Piantus dan Bidan Desa Semanga'.
Bidan Desa Sekuduk, Agus Yanti, A.Md. Keb, menjelaskan bahwa semua yang diraihnya ini adalah berkat kerjasama masyarakat yang baik. Bidan yang mulai bertugas sejak 2010 di Poskedes Sekuduk ini menjelaskan bahwa sejak Desember 2010, kesepakatan kemitraan Bidan dan Dukun disepakati.
"Tamat kuliah, saya langsung ditempatkan/bertugas di Desa Sekuduk. Kendala yang dihadapi ketika akan sosialisasi kepada masyarakat adalah ada rasa keengganan. Namun di Desa Sekuduk ini, masyarakatnya nyaman, jadi mudah komunikasi," kata bidan asal Sekura ini.
Faktor pendukung persalinan aman dan program kesehatan ibu dan anan di desa Sekuduk ini, diakui Agus adalah karena adanya kerjesama dengan desa, sosialisai dan motivasi kepada keluarga bukan hanya kepada ibu hamil, tapi melibatkan suami, kakek dan nenek juga dilibatkan.
"Dukungan desa antara lain dengan disediakannya Ambulan desa, berbentuk perahu/bangkong besar. Sejak bulain Mei 2011 masyarakat melahirkan pasti ke polindes, bersamaan dengan adanya program jampersal ketika itu," aku Agus.
Dengan diberikannya penghargaan kepadanya, ia sangat bersyukur, senang, dan bahagia. "Inilah hasil kerja yang selama ini dilakukan. Beberapa inovasi di poskesdes dilakukan dengan biaya sendiri. Seperti kantong kontinum, peralatan bayi, dan lain-lain. Namun ada juga yang dibantu dari dana desa," ungkap alumni Poltekkes Depkes Pontianak ini.
Kepala Desa Sekuduk, Lamazi, mengungkapkan bahwa untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak, peran bidan desa dan dukun kampung sangat penting. Selain itu peran masyaraakat, juga sangat menentukan.
Ia berterimakasih kepada bidan desa yang telah menunjukkan dedikasinya dalam bertugas. "Alhamdulillah, kinerja bidan desa sangat bagus. Komunikasi dengan pihak desa dan masyarakat juga baik. Sekuduk menjadi pilot projek dalam bidang Persalinan Aman serta Kemitraan Bidan-Dukun Bayi di Kecamatan Sejangkung ini," ungkapnya.
"Terkait dengan ambulan Desa yang ada di desa Sekuduk adalah sudah ada sejak tahun 2010. Masyarakat yang punya bagkung/perahu kita undang, dan bersepakat untuk selalu siap siaga bila di telpon untuk mengantar jika dibutuhkan. Insya Allah tahun 2015 ini kita anggarkan untuk ambulan desa, malahan bangkong (Perahu) sudah dibeli," kata Kades yang mulai memimpin Sekuduk pada tahun 2009 ini.
Jepriadi, Jurnalis Warga Sambas

Editor : Admin Jumadi
Copyright © 2013 LPSAIR - Jurnalisme Warga

sumber: http://www.matakalbar.com